Daun Cincau Hitam Kering / Grass Jelly

Daun Cincau Hitam

Daun Cincau Hitam:

Blob?1400547596

Hubungi Kami

Kami menjual daun cincau hitam kering/janggelan/grass jelly. Kemasan press, ready stock. Order berapapun kami layani. Bar...



Lebih...



Mau jual cepat seperti Rubianto? Pasang iklan gratis di jualo.com. Cuma 1 menit.

Jual Daun Cincau Hitam Kering (Grass Jelly)


PT. Blater Omega Sukses- Purbalingga

Kami menjual daun cincau hitam kering, kemasan press 45 - 50kg. Kualitas bagus untuk kebutuhan pasar lokal maupun export.Kami siap melayani penjualan dengan kapasitas berapapun, karena kami juga memiliki kapasitas produksi bisa mencapai 50 ton per bulan. Bahan kami terima dari petani.
Bagi yang berminat, bisa hubungi kami Blater Omega Sukses
Purbalingga - Jawa Tengah.
085647548032
Untuk harga,nego sebab fluktuasi harga yang belum tentu.
Kualitas kami jual, kapasitas kami sediakan.

Budidaya Tanaman Cincau Hitam / Janggelan (Grass Jelly)


Tanaman janggelan atau dikenal dengan cincau hitam sangat dibutuhkan pasar baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Harga daun janggelan kering bisa mencapai 6 ribu hingga 8 ribu. Namun jika musim bunga hanya berkisar seribu hingga 3 ribu, karena patinya berkurang.
Nah, kali ini akan saya paparkan cara penanaman dan perawatan tanaman janggelan di daerah Purbalingga sebagai salah satu penghasil janggelan yang cukup besar.
PENYIAPAN LAHAN (PENGOLAHAN TANAH)


Janggelan tidak sulit perawatannya, namun demikian, tanah tempat untuk bertanam perlu diolah terlebih dahulu.
Di wilayah Purbalingga, Janggelan ditanam di tanah tegalan. Maka dalam pengelolaan lahan sangat sederhana. Cukup mencangkul tipis atau menghilangkan rumput-rumput liar dengan cara di besik dengan cangkul.
Sebelum ditanam sebaiknya tanah/ lobang tanam diberi pupuk kandang. Per hektar dapat diberi pupuk kandang antara 6 – 9 ton.
BIBIT JANGGELAN


Untuk bibit diambil dari anakan pada rumpun janggelan yang telah tua, sedapat mungkin yang akarnya sudah ada dan tingginya antara 15 – 20 cm.
Setiap hektar diperlukan stek janggelan antara 2,5 – 3 ton.
PENANAMAN


Janggelan pada awal pertumbuhannya membutuhkan tanah yang cukup berair. Maka Penanaman dilakukan pada musim hujan. Jarak tanam yang baik adalah 50 x 50 cm.
Setiap lobang tanam ditanami 2 – 3 stek janggelan. 
Setelah 5 – 20 hari jangelan yang hidup akan kelihatan tetap hijau dan kelihatan mucul daun-daun baru.
PEMELIHARAAN


Pemupukan I
1 HA memerlukan pupuk N 132 kg dan P 68 kg.
Sebulan sesudah tanam sebaiknya diberi pupuk N dan P dengan perbandingan 2 : 1.
Setiap pohon diberi pupuk 0,5 – 1 sendok makan pupuk dengan cara dibuatkan lobang. Jarak pemberian pupuk dengan tanaman 10 – 15 cm.
Pemupukan II
Pemupukan susulan bisa dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan dengan cara disebarkan secara merata dalam tarikan diantara barisan tanaman sejauh 20 – 25 m dari induk tanaman janggelan.
Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma
Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila sudah kelihatan rumput-rumput pengganggu atau secepat-cepatnya agar lokasi janggelan tetap bersih dari gulma/ rumput-rumput pengganggu.
Hama:
Hama-hama yang biasa menyerang tanaman janggelan antara lain ulat daun seperti ulat jengkal, ulat tanah, rayap putih, uret, bisa disemprot dengan pestisida juga disebarkan furadan.
Penyakit :
Penyakit yang biasanya menyerang antara lain busuk batang pada tanaman usia 10 sampai 20 hari setelah tanam biasanya disemprotkan fungisida.
PANEN


Penanaman tanaman janggelan biasanya setelah tanaman akan kelihatan pembungaan, atau kira-kira 4 bulan setelah tanam.
Cara pemanenan dipilih tanaman yang tua di potong dengan sabit dan anakan yang masih muda dibiarkan tumbuh, kemudian dijemur sampai kering.
Pada lahan seluas I HA dapat menghasilkan 7,5 – 9 ton janggelan basah atau 1,5 ton kering.

Daun Cincau Hitam Kering (Grass Jelly)


TANAMAN JANGGELAN

Bahan baku utama cincau hitam adalah tanaman janggelan (Mesona palustris BL). Tanaman janggelan merupakan tanaman perdu. Tingginya antara 30-60 cm. Tanaman janggelan tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 150-1.800 meter dari permukaan laut. Tumbuh menyebar di Jawa Barat (sekitar Gunung Salak, Batujajar, Ciampea, dan Ciomas), Jawa Tengah (Gunung Ungaran, Gunung Ijen), Sulawesi, Bali, Lombok, dan Sumbawa

Dengan semakin digemarinya cincau hitam oleh seluruh lapisan masyarakat, maka tanaman janggelan mempunyai nilai ekonomis yang semakin penting. Pembudidayaannya sangat mudah karena tidak memerlukan pemeliharaan yang khusus. Penanaman dilakukan dengan pola tanam tumpang sari, bersama-sama dengan tanaman lain, seperti kacang panjang, cabe, kedelai, jagung, dan mentimun.
Setelah berumur 3-4 bulan dari saat tanam, dilakukan pemanenan pertama dengan cara memotong sebagian tanaman menggunakan sabit sehingga bagian yang tertinggal dapat tumbuh kembali. Pada pemanenan yang kedua, semua tanaman dicabut sampai ke akar-akarnya. Panen terbaik dapat dilakukan pada bulan ketujuh setelah ditanam. Pohon janggelan yang telah dipanen selanjutnya dikeringkan dengan cara menghamparkannya di atas permukaan tanah, hingga warnanya berubah dari hijau menjadi coklat tua. Tanaman
cincau yang telah kering inilah yang merupakan bahan baku utama pembuatan cincau hitam.

NILAI GIZI

Daun janggelan (bahan utama cicau hitam) mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100 gramnya, terutama jika ditinjau dari kandungan mineral dan vitaminnya (lihat Tabel). Akan tetapi cincau hitam (produk jadi) merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98 persen. Dengan alasan ini banyak orang yang menggunakan cincau hitam sebagai makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh. Cincau dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk.

Walaupun sumbangan gizinya sangat kecil, tetapi kehadiran cincau dalam minuman dingin sering dilakukan untuk menciptakan warna-warni yang menarik dan kontras. Tentu juga untuk membantu menimbulkan sensasi rasa dan imajinasi yang mengasyikkan saat minuman diteguk dan menggelinding di tenggorokan.
Selain sebagai bahan makanan, cincau juga memiliki kegunaan sebagai obat. Konon cincau dapat digunakan sebagai penurun panas badan, demam, sakit perut (perut mual), diare, batuk, pencegah gangguan pencernaan, dan penurun tekanan darah tinggi.
CARA MEMBUAT

Sampai saat ini cara pembuatan cincau hitam masih dilakukan dalam skala kecil sebagai industri rumah tangga dengan teknologi yang sangat sederhana, tradisional, dan tetap turun-temurun. Hal ini menyebabkan mutu gel cincau hitam yang dihasilkan sangat bervariasi.

Seperti telah disebutkan di atas bahan baku utama pembuatan cincau hitam adalah tanaman janggelan (termasuk daun, batang, dan akarnya). Selain itu diperlukan abu “Qi”, air, dan pati tapioka. Kekuatan dan sifat gel cincau sangat ditentukan oleh tiga serangkai tdã”ebut, yaitu: tanaman janggelan kering, pati tapioka, dan jumlah air yang ditambahkan.
Alat+î,at yang dibutuhkan dalam pembuatan cincau hitam adalah sangat sederhana, yaitu berupa: drum besar, kaleng bekas minyak yang telah dibersihkan, pengaduk kayu, kain saring, dan tungku.
ABU QI

Abu “Qi” adalah istilah dalam perdagangan yang telah dikenal luas oleh perusahaan rakyat pembuat cincau hitam. Zat tersebut berupa kristal berwarna cokelat muda sampai cokelat tua. Abu “Qi” dapat dibeli di toko-toko kimia atau kelontong. Sifat khasnya adalah mudah larut dalam air. Pada keadaan terbuka di suhu ruang, partikel ini cepat sekali menyerap air. Oleh karena itu harus disimpan di tempat yang tertutup rapat.

Abu “Qi” merupakan komponen yang sarat akan mineral, seperti: natrium, fosfor, kalium, magnesium, besi, mangan, tembaga, seng dan sebagainya. Tujuan penambahan komponen ini adalah untuk memperkeras tekstur gel yang dihasilkan. Cincau hitam dengan tekstur yang lebih keras umumnya lebih disukai daripada yang teksturnya lunak. Semakin keras tekstur gel cincau, maka semakin awet cincau tersebut.
Bila abu “Qi” susah didapat, maka sebagai gantinya dapat digunakan air “Qi” yang dapat dibuat sendiri dengan cara merendam abu merang padi di dalam air selama semalam. Air rendaman tersebut kemudian dibersihkan dan disaring. Hasil saringan yang jernih, tidak berwarna dan terasa licin ini dikenal dengan istilah air “Qi”. Air “Qi” ini bersifat basa dengan pH (tingkat keasaman) sekitar 8-9.
PATI TAPIOKA

Dalam pembuatan cincau hitam, pati tapioka merupakan komponen penting. Tanpa penambahan pati, maka gel yang diharapkan tidak akan terbentuk. Selain itu, tapioka juga berguna untuk meningkatkan rendemen (hasil akhir cincau) dan meningkatkan nilai energinya.

Perbandingan antara jumlah tanaman janggelan kering, abu “Qi”, air, dan tapioka yang digunakan sangat bervariasi, dan pada akhirnya akan sangat menentukan mutu cincau yang dihasilkan. Penentuan ini hanya berdasarkan pengalaman, yaitu bila digunakan 1 kg tanaman janggelan kering, maka dibutuhkan sekitar 0,1-0,3 kg abu “Qi”, 0,2-0,4 kg tapioka, serta 20-50 liter air.
Berdasarkan pengalaman, diketahui bahwa tanaman janggelan yang mempunyai batang dan daun yang lebih kecil tetapi relatif lebih berat dapat menghasilkan gel cincau yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman janggelan yang batang dan daunnya lebih besar tetapi beratnya relatif lebih ringan. Mutu tapioka dan air yang digunakan sangat menentukan daya tahan atau keawetan cincau yang dihasilkan.
Lantas bagimana tiga serangkai tadi diolah hingga tercipta cincau? Pembuatannya termasuk sangat mudah, tanaman janggelan kering yang sudah bersih dididihkan dalam campuran air abu dan abu “Qi”, serta air. Setelah dingin, larutan disaring. Ekstrak yang diperoleh dimasak kembali setelah ditambahkan air dan tepung tapioka. Selama dimasak, adonan harus terus diaduk hingga gel yang telah terbentuk selama gelatinisasi akan pecah kembali.
Setelah itu adonan cincau dapat dituang dalam kaleng-keleng yang berfungsi sekaligus sebagai pencetak. Kalau Anda membuatnya malam hari, pagi hari, cincau sudah bisa dijual. (penulis : Made Astawan)
Tabel Komposisi gizi daun cincau per 100 gram bahan mentah
Komponen Gizi Daun Cincau
Energi (kkal)
122
Protein (g)
6
Lemak (g)
1
Karbohidrat (g)
26
Kalsium (mg)
100
Fosfor (mg)
100
Besi (mg)
3,3
Vitamin A (SI)
10750
Vitamin B1 (mg)
80
Vitamin C (mg)
17
Sumber: Direktorat Gizi, DepKes (1992)